Esposin, SOLO - Mobil listrik digadang-gadang akan menjadi alat transportasi masa depan. Hampir semua produsen mobil berlomba-lomba memproduksi kendaraan listrik.
Tesla menjadi yang paling awal mengembangkan mobil bertenaga listrik. Kini, bahkan produsen mobil China dan India telah merambah ke mobil listrik.
Promosi BRI Klasterku Hidupku Dorong Pemberdayaan Perempuan lewat Usaha Tani di Bali
Di Indonesia, tahun ini pemerintah telah menerbitkan Peraturan presiden (perpres) terkait Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik.
Meski menjadi bagian sentral dari dunia otomotif masa depan, mobil listrik tak begitu saja unggul dibanding mobil dengan bahan bakan minyak.
Dihimpun Espos.id dari berbagai sumber, Jumat (18/10/2019), berikut kelebihan dan kekurangan mobil listrik;
Kelebihan Mobil Listrik
Ramah lingkunganEmisi karbon menjadi lebih rendah dan mengurangi polusi dibandingkan penggunaan BBM.
Berbeda dengan mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak, hasil pembakarannya mengeluarkan emisi karbon dioksida ke udara.
Lebih Hemat
Hemat energi yang lebih besar dibandingkan penggunaan BBM pada saat kendaraan melaju. Penggunaan energi yang lebih irit saat terjadi kemacetan.
Mengutip Edmund.com, Berdasarkan penelitian terhadap mobil listrik, untuk mencapai jarak hingga 120 kilometer diperlukan biaya sebesar Rp75.000 saja. Sedangkan jika Anda menggunakan BBM maka memerlukan biaya dua kali lipat lebih banyak.
Lebih Cerdas dan Canggih
Hanya kendaraan listrik yag memiliki Intelligent Transport System (ITS). Maksudnya, kendaraan bisa melakukan pengereman sendiri jika terjadi tabrakan.
Intelligent Transport System (ITS) adalah sistem keamanan mobil dimana mobil akan segera terhenti sebelum menabrak sesuatu. Sistem ini membuat mobil listrik menjadi mobil paling aman.
Bicara soal kecepatan, manuver dengan kendaraan listrik lebih bertenaga. Di mobil ini, kecepatan berkendara bakal dirasa lebih cepat berkat kerja torsi dalam waktu singkat menuju roda mobil.
Perawatan Lebih Mudah
Perawatan mudah karena tidak memerlukan pergantian oli dan lain dan perawatan hanya perlu perawatan batere.
Mesin listrik yang digunakan dalam kendaraan tersebut lebih mudah dirawat dan treatment yang dilakukan juga ringan.
Hemat Ruang dan Praktis
Baterai pada mobil listrik lebih flaksibel, sehingga bentuk mobilnya pun bisa lebih mungil. Beberapa mobil listrik mungil di antaranya BMW i3s atau Renault Twizy.
Mobil berbodi mungil ini cocok digunakan di Indonesia sehingga dapat tetap melaju di kemacetan atau masuk ke gang yang sempit.
Selain itu, mobil listrik menggunakan baterai sebagai daya penggeraknya sehingga dapat diisi ulang di rumah.
Untuk isi ulang pun mudah, selain nantinya disediakan pos-pos isi ulang, pemilik mobil listrik juga dapat mengisi ulang di rumah masing-masing. Tingga colok saja kabel atau charge yang cocok untuk mobil listrik Anda.
Kekurangan Mobil Listrik
Jarak dan Waktu Isi UlangSaat ini, kapasitas daya baterai dan waktu pengisian menjadi kelemahan. Penggunaan baterai sebagai sumber penggerak mesin membuat mobil listrik mempunyai keterbatasan dalam jarak. Jarak paling jauh yang bisa ditempuh oleh mobil listrik adalah 120 kilometer.
Mobil listrik memerlukan pengisian kembali setelah menempuh jarak beberapa kilometer. Untuk menempuh jarak hingga 120 kilometer, mobil listrik memerlukan pengisian listrik selama 6 jam penuh.
Keterbatasan Kecepatan
Meski memliki torsi yang melimpah karena penyaluran tenaganya langsung, sayangnya kecepatan mobil listrik ini masih terbatas. Hal tersebut karena mesin pada mobil listrik tidak bisa dioprek. Salah oprek bisa menyebabkan korsleting bahkan kebakaran.
Karena itu, jika Anda adalah pecinta kecepatan maka mobil listrik kurang tepat untuk Anda.
Mahal
Baterai mobil listrik ternyata harus rutin dilakukan penggantian setiap 3-10 tahun sekali, dan harga baterainya cukup mahal. Tapi hal itu tergantung dari jenis dan penggantian baterai.
Tidak hanya baterai, walau banyak yang minat terhadap mobil listrik ini, tapi sayangnya masih sangat sulit untuk mendapatkan mobil ini.
Di Indonesia sendiri, produksi mobil listrik masih sangat sedikit dan tentu harganya pun mahal dibanding mobil konvensional.
Belum Teruji
Saat ini pengetahuan masyarakat tentang mobil listrik tentu masih minim. Karenanya, hal ini tentu berpengaruh pada harga bekasnya. Selain itu, mobil listrik juga belum teruji.