ESPOS.ID - Ilustrasi sepeda motor menerjang banjir atau genagan air. (Istimewa)
Esposin, SEMARANG - Berikut ini cara aman berkendara saat menghadapi genagan air atau banjir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Semarang memperkirakan di bulan maret beberapa wilayah di Jawa Tengah (Jateng) masih berpotensi hujan.
Potensi hujan lebat disebabkan karena adanya tekanan rendah di wilayah Jateng. Kontribusi pertumbuhan awan konvektif yang kuat di wilayah Jateng akibat dari Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada di kuadrat 4 ini diwaspadai intensitas hujan yang tinggi atau disebut ekstrem.
Pusat Meteorologi Maritim BMKG juga merilis informasi mengenai gelombang tinggi di perairan Laut Jawa bagian tengah yang dapat mencapai ketinggian 1,25-2,5 meter.
Gelombang tinggi ini juga dapat berpotensi naik ke permukaan hingga menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir pantai utara. Musim penghujan untuk wilayah Jateng puncak hujannya di bulan Februari kemudian Maret ini masih tinggi, masa peralihan di bulan April yang masuk ke musim kemarau.
Gelombang tinggi ini juga dapat berpotensi naik ke permukaan hingga menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir pantai utara. Musim penghujan untuk wilayah Jateng puncak hujannya di bulan Februari kemudian Maret ini masih tinggi, masa peralihan di bulan April yang masuk ke musim kemarau.
Disimpulkan dari intensitas hujan yang tinggi di beberapa wilayah secara bersamaan sangat berpotensi meningkatkan permukaan air di hulu Sungai secara cepat, namun hilir Sungai terhalang karena gelombang tinggi di perairan laut Jawa bagian Tengah maka potensi terjadinya banjir sangat mungkin terjadi berulang.
Bagi karyawan dan pekerja yang mengandalkan sepeda motor dalam beraktivitas banyak yang mengalami mogok di jalan akibat mencoba peruntungan menerobos banjir.
Berikut tips bagaimana memperkuat motor agar lebih tahan menghadapi banjir:
1. Busi
Paling banyak ditemukan mogok karena komponen pengapian yaitu cop busi atau bagian yang menghubungkan kabel busi dengan pangkal busi basah sehingga arus listrik gagal mengalir dari koil ke ujung elektroda ujung busi untuk melakukan pembakaran. Sehingga pastikan air tidak mudah merembes kedalam dua bagian sambungan yaitu antara kabel dengan cop busi dan cop busi dengan pangkal busi. Disarankan ganti cop busi ori atau Honda Genuine Part karena memiliki karet pengaman di kedua bagian tadi.
2. Saluran bahan bakar
Kasus kedua berikutnya mesin motor mati adalah air masuk ke dalam saluran bahan bakar, sehingga gas bakar tercampur air atau paling ekstrem ruang bakar basah. Disarankan pastikan semua saluran yang terkait dengan penyaluran bahan bakar terutama kotak filter hingga ke mesin dipastikan aman tertutup, gunakan cairan penetran pelumas antikarat tambahan untuk menghalau atau menghilangkan kelembaban ringan.
3. Jalur kelistrikan
Jalur kelistrikan terutama sambungan kabel yang posisinya paling rendah atau rentan terkena air hujan. Pastikan di akhir kabel yang merupakan pertemuan dengan kutub komponen (lampu, speedometer, ecm, klakson dsb) di dalam soket atau sambungan dalam kondisi baik, tidak terbuka dan terikat rapat atau kuat. Air merupakan penghantar listrik berpotensi hubungan pendek.
Adapun berikut ini tips berkendara sebelum mengarungi banjir tersebut:
- Harus mengetahui ketinggian air dan hapal kondisi jalan yang akan dilalui. Memastikan air tidak melebihi batas ketinggian aman dari komponen vital di mesin terutama saat motor kondisi terendam yaitu ketinggian busi, saluran lubang isap dari kotak filter udara dan lubang knalpot.
- Hafal kondisi permukaan jalan juga harus paham agar terhindar masuk ke lubang atau menabrak pembatas jalan.
- Khusus untuk motor manual atau bebek, pilihlah gigi rendah agar putaran mesin lebih tinggi selain memiliki torsi kuat untuk melawan atau membelah air banjir juga berfungsi agar suhu mesin lebih naik agar cipratan yang bisa menembus celah setidaknya bisa berkurang akibat panas dan tekanan gas buang dalam knalpot naik meminimalkan air masuk. Sedang untuk matik secara otomatis naik agar memiliki torsi karena ada beban tambahan (ban depan dan kompartemen depan menghalau banjir).
- Upayakan saat motor melintasi banjir selalu kondisi bergerak. Hindari motor terendam karena terhenti. Yang perlu diketahui adalah ketika motor terhenti di tengah banjir potensi mendapatkan gelombang air dari kanan kiri berdampak gelombang air menuju ke segala arah di dalam bagian motor.
“Banjir paling dalam adalah area dekat trotoar, usahakan motor terus bergerak saat menerobos, waspada dengan grip ban depan yang mudah bergeser karena membelah banjir dan batas maksimal permukaan banjir setinggi as roda depan untuk diterobos, lebih dari itu cari rute lain!”, ujar Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah dalam siaran resmi kepada
Esposin.
Akhmad Ludiyanto -
Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Berita Terkait
Hanya Untuk Anda
Inspiratif & Informatif