by Newswire - Espos.id Otomotif - Minggu, 10 September 2023 - 19:42 WIB
Esposin, JAKARTA – Berikut ini 3 hal yang sering bikin ban mobil atau ban motor rusak sehingga cepat minta ganti.
3 hal ini dibeberkan Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia Mochammad Fachrul Rozi. Menurutnya, ada 3 penyebab umur ban kendaraan menjadi lebih pendek atau cepat rusak, yang sering dialami pemilik kendaraan, utamanya pada mobil.
Memiliki kendaraan tentu perlu dirawat dengan baik dan benar agar jangka umur kendaraan lebih panjang, tak terkecuali bagian ban.
Ban menjadi salah satu komponen yang sangat penting bagi kendaraan. Selain untuk berjalan, perawatan ban yang buruk juga dapat berdampak pada performa bahkan merusak komponen lain pada kendaraan, seperti velg, suspensi, hingga kaki-kaki. Apalagi digunakan di medan Indonesia kontur dan permukaan jalannya beragam.
Ban menjadi salah satu komponen yang sangat penting bagi kendaraan. Selain untuk berjalan, perawatan ban yang buruk juga dapat berdampak pada performa bahkan merusak komponen lain pada kendaraan, seperti velg, suspensi, hingga kaki-kaki. Apalagi digunakan di medan Indonesia kontur dan permukaan jalannya beragam.
Berikut tiga hal paling sering yang dapat memperpendek umur ban kendaraan.
Rozi menyarankan pengguna untuk secara rutin memeriksa tekanan ban kendaraan. Ia menyebut tekanan udara yang tepat adalah tidak lebih dan tidak kurang dari angka yang telah diberikan pabrikan kendaraan masing-masing.
Pada mobil, biasanya angka tekanan udara tertera pada pilar-pilar kendaraan di sisi pengemudi.
“Tekanan angin yang lebih tinggi dari rekomendasi pabrikan itu lebih mending dari kurang, tapi saya menyarankan untuk sesuai spesifikasi yang dianjurkan, karena kalau kelebihan juga berbahaya pada kecepatan tinggi karena ban bisa melayang, sedangkan kurang angin dapat cepat panas dan pecah,” kata dia.
Namun ternyata, pemilik kendaraan perlu lebih jeli dalam memilih bahan dasar semir, karena semir minyak dan silikon dapat merusak ban kendaraan kesayangan.
“Jangan memilih semir yang oil based atau silicon based, itu bisa merusak ban. Bila sering melihat ban retak-retak, itu karena terlalu sering disemir dengan bahan ini. Pilih yang berbahan air atau water based,” ujar Rozi.
Metode “tambal cacing” sering dilakukan oleh penambal ban yang ditemukan di tepi jalan. Metode ini hanya memasukkan karet keras yang berbentuk seperti cacing ke dalam ban yang bocor dengan cara ditusuk. Harapannya karet tersebut dapat terjepit dengan rapat sehingga dapat mengunci angin di dalamnya dan menutup permukaan ban yang berlubang.
“80 persen pecah ban di jalan tol Indonesia terjadi karena perbaikan ban yang buruk, perbaikan yang betul adalah ban dilepas dari velg, dilihat dari dalam, tambalnya dari dalam. Sedangkan metode tambal cacing dapat menyebabkan ban melebar secara berkala hingga dapat pecah atau meledak sewaktu-waktu,” imbuh Rozi.